Wasiat

Kau tahu, kenapa aku punya halaman yang luas?

Supaya kau tak perlu repot-repot mencari makam untuk mengubur jasadku
Galilah tanah di bawah pohon kamboja yang telah kutanam sejak lama
Biarkan lembar-lembar mahkotanya berjatuhan dan berserakan di atas pusaraku
agar kau tak mesti repot-repot memetik mawar atau bunga lain
Biarkan aromanya semerbak meski tak seharum melati

Kuburkan juga bersamaku puisi-puisi yang telah kutulis
agar kau tak perlu komat-kamit membacakan doa untukku
Aku telah memilih doa mana yang kubutuhkan,
yang kutulis bersama puisi-puisiku itu

Dan pasangkan nisan bertuliskan:
“Di sini beristirahat dengan tenang,
seorang pujangga yang mencintai rumput.”
Dan biarkan rumput-rumput tumbuh liar di sekeliling kuburku
agar mereka menemaniku
sehingga kau tak perlu sering-sering berziarah dan berpikir
bahwa aku kesepian di dalam tanah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.