Matahari masih saja berbaring
di balik awan yang tak mau mencairkan hujan
sementara lampu-lampu taman
mematung di atas tiang
dalam belenggu sarang kaca
kehabisan cahaya setelah semalaman berkobar melawan gelap
Rumput-rumput kaku
menyangga bunga-bunga mekar yang
mengabadikan warna mereka dalam beku
Tak ada wangi yang tercium
Entah hidungku sudah baal atau bunga-bunga itu mati aroma
Sementara tetes-tetes hujan semalam mengkristal di permukaan mahkota dan daunnya
Tak sudi menyentuh tanah karena membuat mereka terserap dan tak lagi mampu menikmati dunia
Hanya burung-burung yang bergerak
Melompat dari dahan ke dahan
Berharap kicauan mereka dapat membangunkan angin yang meringkuk di pohon
memeluk batang kayu seperti anakku yang terlelap seraya mendekap boneka beruang
Minggu pagi
Taman ini terlalu sepi
Semesta terlalu dingin
Dan orang-orang memilih berlari melewati
untuk larut bersama hangatnya secangkir kopi