Ketika kecil, Rie suka sekali menulis puisi di buku harian. Namun karena tidak punya nyali untuk mengirim karyanya ke media cetak, sampai lulus kuliah, Rie hanya menulis untuk dirinya sendiri dan teman-temannya.
Setelah berkenalan dengan Brahmanto Anindito, seorang penulis novel thriller, Rie aktif menulis secara daring. Brahm malah “meminang” Rie untuk menjadi partner menulis novel Satin Merah dan merekrutnya sebagai salah satu penulis di Warung Fiksi.
Beberapa bulan setelah novel tersebut diterbitkan Gagas Media (2010), Brahm kembali meminang Rie. Namun kali ini untuk menjadi istrinya. Mereka menikah tahun 2011 dan dikaruniai dua puteri bernama Kiara Hanifa Anindya dan Sang Hanifa Shaumakira.
Selaku penulis, Rie dan Brahm selalu berkarya. Mereka juga melibatkan anak-anak mereka yang mewarisi minat literasi kedua orang tuanya dengan membuat blog dan kanal YouTube bernama Homerie.
Selain menjadi ibu rumah tangga dan berkarya bersama keluarga kecilnya di Surabaya, Rie juga aktif berkarya sendiri. Dia pernah menerbitkan kumpulan cerpen Bukan Manusia (Lulu, 2011) dan rutin membuat tulisan-tulisan kecil di blog ini.