Sungai Telah Menjadi Laut

Sungai telah menjadi laut
Tak lagi gentar menghadapi paus dan hiu ganas
Juga diombang-ambing ombak dan diayun badai
Dan makhluk-makhluk kecil menggelitikinya hingga tertawa

Sesekali ia menoleh ke belakang
Gunung menjulang megah dengan semua misteri yang ia akrabi sejak kecil
Gunung yang telah merawatnya saat masih berupa benih hujan,
mendekapnya dalam hangat bara, menyusuinya dengan mineral, dan melahirkannya melalui celah tanah
Gunung yang mengajarinya menjadi mata air yang terus mengalir agar tak membeku dan menggigil
Gunung yang merasa lega mendapati sungai bertemu kawan-kawannya
Gunung yang juga was-was melihatnya memasuki hutan belantara yang rimba pepohonan dan binatang

Hutan, seperti laut yang sungai selami saat ini
Gelap, dalam, dan misterius
Sungai ketakutan, tak mampu bergemercik
Siang ataupun malam di hutan tak ada bedanya
Matahari dan bulan hanya mampu menyelinap di celah dedaunan
Memberi hawa dingin, bahkan angin pun bertiup pelan-pelan
Tak ada yang menuntun sungai keluar dari hutan

Tapi sungai terus mengalir
Satu-satunya jalan keluar adalah dengan mengikuti arus
Kadang hewan-hewan besar mengambil dirinya demi hidup
Atau, batang-batang pohon yang patah menjegalnya
Juga batu-batu hitam yang bergerombol mencegatnya
Sungai tak menyerah
Ia terus mengalir sampai didapatinya bahwa bumi tak selalu datar
Melainkan bertahap-tahap
Ada kehidupan lain di lembah
Dan sungai tahu, ia tak pernah bisa melayang

Sungai terus mengalir
Hingga bertemulah ia dengan cabang
Sungai harus memilih arus mana yang akan ia ikuti
Tak ada yang memberi tahu apa yang menantinya di depan sana
Tak ada yang memberi tahu di mana ia akan berakhir
Yang sungai tahu, ia harus mengalir hingga mencapai lautan

Tak ada waktu untuk berpikir panjang
Sungai selalu didorong untuk memutuskan dengan cepat
Maka ia mengalir ke pemukiman, dengan sampah penuh minyak dan bau amis
Bersama buih yang menjadikannya bau dan keruh
Sungai berharap bendungan mampu membersihkannya
Tapi tidak
Ada sisa-sisa noda yang melekat pada sungai
Ia tak bisa kembali suci

Dan di sinilah ia
Setelah menempuh perjalanan panjang dan penuh kejutan
Sungai harus menjauh dari gunung
Bukan karena tak lagi sayang atau durhaka
Tapi karena samudra telah menantinya
Di sanalah sungai harus melebur dengan sungai-sungai lain, dengan laut
Menjadi hamparan air yang agung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.