Aku suka duduk di balik jendela
Muslihat kacanya selalu menggoda
Apa yang ditayangkannya seolah dapat dijamah
Padahal, bau rumput tak dapat dicium dan sejuk gerimis tak dapat diraba
Namun jendela memberiku sepasang sayap
Untuk terbang menembus atap
Menuju kemustahilan yang sesungguhnya dapat kausentuh dengan ujung jarimu
Namun kau memilih lalu bersama fana yang diberikan waktu
Sedang aku memilih untuk melukis
Di permukaan embun yang dihembus gerimis
Tentang hujan dan matahari yang dijembatani pelangi
Yang mungkin kau sendiri tak pernah seberangi