Tulisan ini, sejujurnya, terinspirasi dari acara Basa Basi yang ditayangkan TransTV pada hari Selasa, 13 Oktober kemarin. Topik acara hari itu adalah My Book, My Adventure. Kebetulan, tahun ini Indonesia menjadi tamu kehormatan Frankfurt Book Fair 2015. Karena dua-duanya berhubungan dengan buku, ya sudah, saya bercerita tentang kebiasaan membaca pada anak.
Tag Archives: buku
Cara Mencari Tahu Potensi Anak
“Rahasia Ayah Edy Memetakan Potensi Unggul Anak”
Penulis: Ayah Edy
Tebal: 209 halaman
Penerbit: Noura Books
Kerap saya bertanya-tanya, bagaimana Kiara kalau sudah besar nanti? Bakal jadi apa dia? Bagaimana cara mengetahui potensi dan minatnya supaya nanti tidak ada salah paham antara orang tua dan anak mengenai cita-cita si anak? Continue reading
Yuk, Baca Buku di Rbm Kali Atas!
Di Cicalengka, kegiatan literasi adalah hal yang istimewa sekaligus tidak istimewa. Kegiatan membaca dan menulis merupakan sebatas tugas sekolah. Bukan sebuah hobi apalagi pekerjaan profesional. Tidak heran jika di Cicalengka tidak ada taman bacaan. Ada perpustakaan desa, tapi sepi pengunjung. Ada persewaan buku, tapi yang banyak digemari adalah komik. Penjual koran juga ada, tapi hanya segelintir orang yang benar-benar membaca berita dan artikel-artikel berbobot di dalamnya.
Mengungkap Rahasia Sunyi
“Rahasia Sunyi“
Penulis: Brahmanto Anindito
Jenis: Novel thriller
Tebal: 372 halaman
Penerbit: GagasMedia
Sudah bukan berita baru kalau emas disebut-sebut sebagai salah satu bentuk investasi yang selalu bisa diandalkan. Namun dulunya, saya menganggap emas yang dimaksud adalah emas perhiasan, seperti kalung, gelang, cincin dan sebagainya. Jadi, kita bisa berinvestasi sekaligus mengenakannya sebagai penghias tubuh. Sekarang, baru saya paham kalau emas yang bagus untuk investasi justru emas batangan, emas yang kurang indah secara penampilan, namun murni tak bercampur logam-logam lainnya.
Buku-buku yang Berserakan di Pameran Buku
Di Bandung, dalam satu tahun pasti ada pameran buku. Lokasinya di Braga Landmark. Meski lebih dari 20 tahun tinggal di Bandung, cuma sekali saya ke acara itu. Saya rada males ke pameran. Kalau mau beli buku dengan harga murah, lebih baik ke Palasari atau Togamas.
Tapi, karena ada teman yang antusias banget ingin ke pameran tersebut, ditambah saya juga ingin tahu seperti apa gerangan pameran itu, akhirnya pada pameran buku Bandung Agustus 2010 kami ke sana. Benar dugaan saya, Braga Landmark penuh sekali. Kami ke sana sekitar pukul 10 pagi. Semakin siang, semakin banyak pengunjung yang datang. Apalagi itu hari Minggu. Hujan deras pula di luar.