Mencatat Semesta

Aku kerap heran,
Saat aku berharap hujan,
Matahari malah bersinar sepanjang siang
Bahkan ia masih mampu berpijar ketika langit akan dilingkupi malam

Dan rumput-rumput liar
Masih mampu tumbuh di sela bebatuan
Tingkap yang keras membuat mereka harus mencari jalan lain
Hingga aku bisa melihat tunas-tunas baru yang tumbuh dalam himpitan batu-batu

Semesta tak henti-hentinya memberi pesan
Dalam ketenangan kebun di sore hari
Atau keheningan rumah kala malam
Hal-hal kecil tumbuh menjadi mimpi

Dan aku mencatat semua itu di tembok kamarku
Kadang melukisnya jika kata-kata tercekat di dalam pena
Lalu, secara otomatis otakku bicara sendiri ketika aku melihat langit atau memandang kebunku
Tentang apa yang disembunyikan bunga dalam kuncupnya
Atau apa yang dibisikkan angin pada daun-daun hingga mereka terbahak-bahak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.