Membaca Buku Apa Saja

Belakangan ini saya lebih banyak menulis untuk orang lain. Karena selera dan kebutuhan orang tidak sama, saya pun harus menghadapi permintaan klien yang beda-beda. Ada yang minta dibuatkan memoar, buku fiksi, atau konten web untuk keperluan bisnisnya.

Seringkali saya bingung dalam menggarap proyek-proyek tersebut. Misalnya saja ada klien yang minta dibuatkan tulisan berbasis bisnis. Saya tidak suka bisnis; tidak pernah saya membaca tulisan-tulisan tentang bisnis baik di koran maupun buku. Jadi ketika harus menggarap proyek tentang bisnis tersebut, matilah saya.

Tapi, ada solusinya: saya harus mengalah. Mau tidak mau, suka tidak suka, saya harus belajar tentang bisnis. Tidak sampai terjun sebagai pebisnis. Namun paling tidak, saya punya gambaran tentang dunia bisnis.

Cara yang paling mudah tentu saja melalui membaca. Kalau selama ini saya hanya membaca buku-buku yang saya suka atau yang ingin saya baca, mulai sekarang saya juga harus membaca buku yang tidak saya suka atau tidak ingin saya baca. Tidak ada ruginya membaca aneka macam buku. Toh, ketika saya menulis cerita fiksi kadang-kadang saya juga butuh banyak referensi. Sebab dalam berimajinasi pun kita perlu wawasan.

Maka, penting sekali memperluas wawasan melalui membaca buku. Buku apa saja. Jangan hanya membaca buku yang ingin dibaca. Sesekali perlu juga membaca buku yang tidak ingin kita baca. Bahkan komik, majalah, koran termasuk di dalamnya.

Seperti halnya makan. Kita tidak hanya memakan makanan yang kita suka. Ada kalanya kita makan makanan yang tidak kita suka demi memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.