September tiba di kebunku yang layu
Mawar-mawar lunglai dan rontok
Daun-daun menyerahkan nasibnya pada angin
Sumur masih menjaga airnya
tahu bahwa hujan tak akan datang
dalam waktu yang segera
Apa yang bisa kusajikan
selain adenium merah jambu
yang tak gentar menghadapi
langit biru tanpa awan
di antara daun-daun hijau yang menganga
memantulkan cahaya matahari
Tetapi mungkin itu satu-satunya
persembahan dari pertiwi
untuk musim yang enggan mengenal teduh
sehelai sejuk bagi mata
yang berhari-hari dipaksa menatap api