Sebuah Cerita tentang Kebun Kami

Musim kemarau taun ini gila-gilaan. Apa, ya, yang bikin matahari semangat banget bersinar? Awan-awan aja nggak berani nengokin bumi. Sekalinya ada, langsung lenyap seketika.

Kebun kami kena imbasnya. Biarpun semua taneman disiram dua kali sehari tiap harinya, banyak yang akhirnya nyerah. Layu, terus mati. Taneman nggak jelas yang ditanem paksu juga ngeranggas dan daun-daunnya kayaknya males banget tumbuh lagi.

Padahal sebelum musim panas menyengat ini dateng, taneman itu tergolong subur. Daun-daunnya emang kecil-kecil; nggak bisa buat neduhin pekarangan. Tapi di sela-sela daun-daun itu, lahir buah-buah kecil warna item, yang kami duga makanan kesukaan burung-burung.

Banyak burung kecil yang dateng dan bertengger di dahan taneman itu. Sambil makan buahnya. Seneng, deh, liatnya. Kebun kami jauh dari kesan mati. Kebun kami kayak semesta kecil tempat aneka taneman dan hewan kecil hidup.

Sekarang pemandangan kayak gitu nggak keliatan lagi. Burung-burung masih pada berkunjung, sih. Tapi kami nggak punya apa-apa buat ngejamu mereka. Tau, dong, gimana rasanya kedatengan tamu tapi nggak bisa ngasih mereka suguhan? Sedih, malu, nggak enaklah pokoknya.

Beberapa taneman yang masih sanggup bertahan cuma pitaya, kamboja jepang, kangkung, dan cabe. Kalo pitaya dan kamboja jepang kayaknya emang udah bawaan oroknya bandel gitu. Tapi kangkung dan cabe… rada-rada ajaib mereka bisa tetep tumbuh di tengah kemarau ekstrem kayak sekarang.

Di balik kekeringan ini, tetep ada yang patut disyukuri. Tapi paksu ngingetin kalo nanti begitu musim ujan dateng, pasti ada juga masalah baru. Burung-burung mungkin nggak bakalan sering-sering berkunjung. Sementara rumput-rumput yang sekarang tenang-tenang aja di dalem tanah, nanti bakal berpesta tiap hari di kebun kami.

Kangkung pun mungkin bakal kewalahan dengan air ujan yang ngegenang. Gitu juga dengan pitaya dan kamboja jepang. Sementara cabe… belum paham, tuh, bakal gimana nasibnya.

Semua ada waktunya. Semua bakal kena giliran tumbuh dan layu.

Dan kebun kami selalu tenang dan sabar ngadepin setiap musim dan problemnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.