Jika

Jika matahari tak pernah meminta cahayanya kembali,
Aku pun demikian
Biar hangat menuntaskan beku
Biar luluh pelangi menjadi bunga

Jika hujan mampu memahat batu,
Aku pun demikian
Biar terukir wajah yang mengentas segala lara
Biar tertatah nama yang mendenyut sukma

Jika angin mengantar aroma mawar pada ujung rambutmu,
Atau purnama menyorot jendela kamarmu,
Tak perlu heran,
Telah kuminta semesta mengisi senyapmu

Rahasia

Pagi ini, di kebun
Rumput-rumput tergesa-gesa mengeringkan dirinya setelah titik-titik air bermalam di permukaannya
Burung-burung melesat ke angkasa, membelah awan putih yang tebal biar sinar matahari segera sampai ke bumi
Angin mengusir petrikor agar tak membocorkan rahasia semalam

Bahwa hujan turun diam-diam
Mengintip senja yang sedang lelap
Ia tampak cantik tanpa cela
Ingin sekali hujan mengecup keningnya
Tapi takut membuat senja terjaga
Maka hujan meniupkan napasnya pelan-pelan
Udara kian sejuk
Senja makin nikmat meringkuk

Lanjutkan membaca

Sungai Telah Menjadi Laut

Sungai telah menjadi laut
Tak lagi gentar menghadapi paus dan hiu ganas
Juga diombang-ambing ombak dan diayun badai
Dan makhluk-makhluk kecil menggelitikinya hingga tertawa

Sesekali ia menoleh ke belakang
Gunung menjulang megah dengan semua misteri yang ia akrabi sejak kecil
Gunung yang telah merawatnya saat masih berupa benih hujan,
mendekapnya dalam hangat bara, menyusuinya dengan mineral, dan melahirkannya melalui celah tanah
Gunung yang mengajarinya menjadi mata air yang terus mengalir agar tak membeku dan menggigil
Gunung yang merasa lega mendapati sungai bertemu kawan-kawannya
Gunung yang juga was-was melihatnya memasuki hutan belantara yang rimba pepohonan dan binatang

Lanjutkan membaca

Jendela

Aku suka duduk di balik jendela
Muslihat kacanya selalu menggoda
Apa yang ditayangkannya seolah dapat dijamah
Padahal, bau rumput tak dapat dicium dan sejuk gerimis tak dapat diraba

Namun jendela memberiku sepasang sayap
Untuk terbang menembus atap
Menuju kemustahilan yang sesungguhnya dapat kausentuh dengan ujung jarimu
Namun kau memilih lalu bersama fana yang diberikan waktu

Sedang aku memilih untuk melukis
Di permukaan embun yang dihembus gerimis
Tentang hujan dan matahari yang dijembatani pelangi
Yang mungkin kau sendiri tak pernah seberangi