Mengawali karir sebagai penulis, saya tidak menulis di surat kabar sebagaimana yang dilakukan para penulis newcomer. Saya menulis di blog. Bukan blog pribadi juga, melainkan blog lain yang bersedia menerima dan memuat tulisan dari luar. Salah satunya adalah Warung Fiksi.

Semula blog ini hanya berisi tulisan mengenai fiksi. Tempatnya pun masih menumpang di WordPress. Menjelang akhir 2008, Warung Fiksi memutuskan untuk memiliki “tempat tinggal” sendiri yakni warungfiksi.net atau disingkat Wufinet.

Topik postingan pun meluas. Tidak sebatas dunia fiksi, tapi juga “seputar Indonesia”, seperti kuliner, kebudayaan atau flora dan fauna. Ini dibuat bukan tanpa alasan. Warung Fiksi ingin mempelihatkan bahwa Indonesia itu sangat kaya. Kenapa hal ini tidak dijadikan setting atau background cerita fiksi?

Untuk itu pulalah Warung Fiksi menyediakan jasa travel. Kalau teman-teman ingin keliling Indonesia, entah untuk liburan atau riset cerita, bisa pesan tiket pesawat di blog ini.

Konsep Warung Fiksi terus berkembang. Warung Fiksi menyediakan layanan berupa jasa penulisan (copywriting, ghostwriting, scriptwriting). Bukan tanpa alasan juga. Banyak orang yang ingin sekali menulis. Namun kadang-kadang mereka tidak punya waktu untuk mengerjakan hal ini. Warung Fiksi siap membantu mereka mengatasi problem tersebut.

Atau kalau teman-teman punya naskah fiksi yang ingin diterbitkan tapi masih ragu untuk mengirimkannya ke penerbit atau menerbitkannya sendiri, bisa kirim naskah tersebut ke Warung Fiksi. Naskah kalian akan dibuat dalam bentuk e-book. Namun berbeda dengan penyedia layanan self publish seperti Lulu, e-book yang diterbitkan Warung Fiksi tidak mendatangkan royalti ke pihak manapun, baik ke penulis atau Warung Fiksi.

Atau, meski naskah teman-teman cuma berupa artikel tentang dunia fiksi atau Indonesia, bisa kok dimuat di Warung Fiksi.

Punya pertanyaan? Sila ajukan keingintahuan kalian ke Guest Book Wufinet.