Mengawali karir sebagai penulis, saya tidak menulis di surat kabar sebagaimana yang dilakukan para penulis newcomer. Saya menulis di blog. Bukan blog pribadi juga, melainkan blog lain yang bersedia menerima dan memuat tulisan dari luar. Salah satunya adalah Warung Fiksi.
Semula blog ini hanya berisi tulisan mengenai fiksi. Tempatnya pun masih menumpang di WordPress. Menjelang akhir 2008, Warung Fiksi memutuskan untuk memiliki “tempat tinggal” sendiri yakni warungfiksi.net atau disingkat Wufinet. Continue reading