Matahariku sayang,
Kau tak perlu menciptakan pelangi untuk bisa memeluk hujan
Sebab hujan sudah dipeluk angin dan rasa dingin sudah menjadi bagian dari derainya
Tak perlulah kau berangan bahwa kau dan hujan ditakdirkan bersama
Senja sudah menggelar karpet jingga untukmu menghempas bara
Kalau kau merindukan daun-daun yang basah,
pahamilah bahwa air itu akan diserap tanah
Kalau kau merindukan suara rintik di atas genting,
mengertilah bahwa suara hatimu lebih penting
Pelangi itu hanya ilusi
Jangan terperangkap dalam asa yang kaureka sendiri
Boleh-boleh saja kau punya mimpi
Tapi, seperti yang kautahu,
mimpi pun akan berakhir saat waktu berganti
Relakanlah hujan menjadi sungai yang mengalir ke samudra
Dalam perhentian terakhirnya, kau akan kembali menjumpainya
dalam wujud yang tak lagi sama
Jangan jadikan mutasinya sebagai luka
Semua adalah fana dan kita hanyalah cerita
