Ujan Pecah di Halaman Rumah

Dear diary,
Ujan pecah di pekarangan. Huruf-hurufnya berserakan, berbaur sama daun-daun kering dan aku lagi males nyapu. Mau ngebiarin rumahku berantakan, tapi aku nginjek pecahan ujan itu. Kakiku luka soalnya ujannya terluka. Darah merembes, bikin garis-garis telapak kakiku keliatan jelas. Perih. Kakiku keilangan energi buat berdiri.

Kubalut lukaku pake kertas biar darahnya keserap. Biar pecahan huruf yang nusuk telapak kakiku ngebentuk pesan yang baru. Sisa huruf yang menyerak kubiarin membusuk terus aku kompos.

Atau kumasukkin pot aja dan kukubur sama tanah biar jadi tunas baru? Siapa tau, nanti berbuah karya.

Published by


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Hayooo... Mau apa?