Cukup

Beberapa hari kemarin nggak turun ujan di Surabaya. Cuacanya panas. Kayak mau kemarau. Tugas nyiram-nyiram kebun mulai rutin, deh.

Terus, dua hari yang lalu, malem-malem ujan. Lanjut sampe kemarin pagi. Cucian dijemur pagi, sorenya baru kering. Tapi aku jadi libur nyiram. Ke kebun cuma buat nyabutin rumput.

Tadi sore, sekalian lanjut nyabut rumput, aku siram-siram karena hari ini langitnya cerah banget. Air sumurnya jadi banyak berkat ujan deres dua hari yang lalu.

Sebelum ujan itu, aku sempet khawatir. Kalo kemarau panjang lagi, kira-kira air sumurnya abis, nggak, ya? Selama ini nggak pernah ada kasus sumur kering. Tapi aku khawatir aja.

Tadi sore, liat air sumurnya banyak, tiba-tiba aja aku ngerasa tenang. Apa yang aku khawatirkan kayaknya nggak bakalan kejadian. Soalnya Tuhan bakal ngasih kita rezeki sesuai kebutuhan kita.

Kasus kayak gini bukan baru kejadian sekarang. Sebelum-sebelumnya kami juga pernah ngalamin hal yang sama, tapi beda cerita. Kayak waktu keuangan kami lagi kolaps sementara anak-anak harus beli buku sekolah.

Nggak disangka, ada rezeki datang. Kami bisa beli buku sekolah buat anak-anak tanpa harus narik tabungan lagi.

Waktu mudik juga gitu. Biaya buat mudik, apa lagi jaraknya jauh, nggak dikit. Tapi kami berusaha buat menunaikan kewajiban kami sama keluarga kami di Bandung. Kami berdoa sekenceng-kencengnya sambil nyari-nyari celah rezeki buat modalin niat kami.

Datang, deh, malaikat penolong. Seakan tau rencana mudik kami, beliau ngasih yayah kerjaan. Penghasilannya, sih, nggak melimpah. Tapi itu cukup buat ongkos perjalanan kami dan segala printilannya.

Mungkin itu definisi cukup bagi kami. Memiliki sesuai yang dibutuhkan. Nggak kurang, nggak lebih.

Kalo selama ini aku khawatir terus soal masa depan, mulai sekarang aku harus percaya bahwa kalau apa yang kita rencanain emang baik, begitu waktunya tiba, Tuhan bakal ngemudahkan jalan kami.

Published by


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Hayooo... Mau apa?