Journaling

Sekarang ini, journaling atau menulis jurnal sangat disarankan untuk mengatasi masalah-masalah mental. Tolong koreksi, ya, kalau saya salah. Karena saya juga ngikutin beritanya selewat-selewat.

Sebetulnya, sih, sudah lama kalau ada yang berpendapat bahwa menulis jurnal punya banyak manfaat bagi psikologi kita. Mengemukakan gagasan dan perasaan, meluapkan emosi, dan sebagainya. Tapi, masyarakat kita lebih suka berbicara, karenanya menulis (jurnal) bukanlah kegiatan menarik. Tidak tahu kenapa sekarang, kok, journaling banyak dibicarakan dan disarankan. Apa karena banyak penelitian yang mengungkapkan banyaknya hal positif yang bisa didapatkan dengan menulis jurnal, ya?

Continue reading Journaling

Membaca Buku Apa Saja

Belakangan ini saya lebih banyak menulis untuk orang lain. Karena selera dan kebutuhan orang tidak sama, saya pun harus menghadapi permintaan klien yang beda-beda. Ada yang minta dibuatkan memoar, buku fiksi, atau konten web untuk keperluan bisnisnya.

Seringkali saya bingung dalam menggarap proyek-proyek tersebut. Misalnya saja ada klien yang minta dibuatkan tulisan berbasis bisnis. Saya tidak suka bisnis; tidak pernah saya membaca tulisan-tulisan tentang bisnis baik di koran maupun buku. Jadi ketika harus menggarap proyek tentang bisnis tersebut, matilah saya.

Continue reading Membaca Buku Apa Saja

Kenapa Saya Malas Bergabung dengan Komunitas Menulis

Tahun 2009 lalu saya dan beberapa teman sesama penulis di Cicalengka mendirikan sebuah komunitas menulis. Kami biasa berkumpul saban hari Minggu di rumah salah seorang anggota. Kegiatan resminya yaitu mengujibacakan karya-karya pendek yang kami tulis, berupa cerpen, esey dan puisi, serta berdiskusi tentang dunia menulis.

Sebagai sebuah organisasi, kami memiliki beberapa cita-cita: ingin komunitas kami dikenal publik lebih luas lagi, menarik anggota lebih banyak lagi, dan membuat antologi. Bisa antologi cerpen, esey atau puisi. Selain itu, dengan adanya komunitas menulis ini kami ingin menunjukkan bahwa di kota kecil seperti Cicalengka pun kegiatan menulis bisa berkembang.

Continue reading Kenapa Saya Malas Bergabung dengan Komunitas Menulis

Pelajaran Menulis dari Stephen King

“On Writing”

Penulis: Stephen King

Jenis: Otobiografi

Tebal: 416 halaman

Penerbit: Qanita

 

Membaca novel-novel horor dan thriller selalu membuat saya merinding. Karena itu saya selalu menghindari buku-buku Stephen King, John Grisham, meski saya baca juga The Da Vinci Code dan Angels and Demons-nya Dan Brown (soalnya The Da Vinci Code meledak di pasaran dan bikin saya penasaran). Ketika menemukan buku On Writing ini pun saya tidak lantas tergerak untuk membacanya. Sudah pasti, dugaan saya, ini salah satu novel horor karya King.

Ternyata, saya salah duga. Buku ini sama sekali bukan buku fiksi, melainkan sebuah buku tentang pelajaran menulis.

Continue reading Pelajaran Menulis dari Stephen King

Playing and Creating Literature

There is always something to tell.

Begitulah tagline blog saya terdahulu, Cerita Rie. Saya tidak mengada-ada, memang ada banyak hal yang bisa diceritakan, walau pada akhirnya jika sebuah cerita akan diterbitkan, ada beberapa hal yang harus disaring lebih dulu. Entah karena alasan bertele-tele, terlalu blak-blakan, tidak penting, dan lain-lain.

Dulu, saya suka sekali menulis tentang apa saja. Hal-hal remeh dalam kehidupan sehari-hari saya ceritakan ke dalam bentuk tulisan. Kenapa tidak diceritakan secara lisan saja kepada keluarga atau teman? Soalnya saya tidak yakin mereka akan menanggapi cerita saya dengan serius. Mungkin mereka akan melengos dan menganggap cerita saya garing sehingga tidak didengarkan pun tidak apa-apa. Karena itulah saya menulis.

Continue reading Playing and Creating Literature