Kalau saja rumah sakit tempat saya melahirkan tidak pro ASI, Kiara mungkin sudah minum susu formula. Bayangkan saja, sampai Kiara berumur tiga hari ASI belum keluar. Cuma ada kolostrum. Itu pun jauh dari yang namanya deras. Belum lagi setelah umurnya tiga mingguan Kiara rewel terus. Menyusu, tidur, tidak sampai lima menit bangun lagi sambil nangis, menyusu lagi. Begitu seterusnya. Sesiangan, atau semalaman. Badan lelah bukan kepalang. Rasanya tidak ada lagi yang tenaga yang tersisa. Energi habis untuk menyusui Kiara. Sempat terbayang, kalau Kiara minum sufor, saya tidak akan seletih itu. Tapi, di kemudian hari saya pasti akan merasa sangat berdosa dan menyesal karena tidak menyusui anak sendiri.
Tag: Kiara
Bon Appetit, Kiara!
Pada 27 April kemarin, Kiara genap enam bulan. Lulus ASIX dan sudah waktunya diberi MPASI. Hal pertama yang terbersit dalam pikiran saya adalah menu. Menu makan bayi jelas tidak sama dengan menu makan orang dewasa. Sebab sistem pencernaan bayi masih sensitif. Lambung bayi masih sangat kecil (tengok saja ukuran perutnya). Kalau sembarang diberi makan, bisa-bisa berdampak tidak baik terhadap kesehatannya.
Membesarkan Kiara
Ketika masih mengandung, saya sudah memutuskan untuk memberikan anak saya ASI. Sudah teruji, ASI jauh lebih sehat dibanding susu formula. Tapi siapa yang nyana kalau ASI juga menimbulkan beberapa masalah. Dimulai ketika saya masih hamil. ASI belum juga keluar. Padahal payudara sudah membesar dan seperti sedang memproduksi ASI. Saya khawatir, jangan-jangan ASI-nya memang tidak keluar.
Melahirkan Kiara
Akhirnya waktu luang! Kiara sedang nyenyak tidur. Tidak tahu untuk berapa jam ke depan. Saya sudah hafal dengan ritme kebiasaannya. Namun saya juga masih mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan kebiasaannya itu. Namanya juga bos kecil. Saya dan suami hanya bisa mengikuti kemauannya. Yang jelas sekarang saya harus ngebut menulis postingan ini sebelum Kiara bangun.
Kiara Hanifa Anindya
tanah subur di musim hujan
tanah gersang di musim kemarau
tanah selalu berubah mengikuti musim
tapi benih kiara terus tumbuh di dalamnya
kelak ia akan menjadi pohon yang kokoh
dengan dahan menjulurkan sarat ranting dan daun
untuk Kiara Hanifa Anindya
bidadari kecil yang menemani berlayar
foto diambil pada Sabtu, 27 Oktober 2012
kira-kira enam jam setelah Kiara lahir