1000 Hari Pertama yang Penuh Kesan (Bag. 1)

Sebentar lagi Kiara ultah kedua. Banyak hal yang harus saya siapkan untuk beribu-ribu hari berikutnya (panjang umur ya, Nak!). Tapi saya tidak mau keburu-buru bertindak untuk hari esok. Menyambut ultah Kiara yang kurang dari tiga minggu lagi, saya malah ingin bernostalgia dengan 1000 hari yang sudah saya lalui bersamanya. Sejak Kiara masih di dalam perut sampai sudah bisa joget-joget seperti sekarang. Kalau saya hitung persisnya, mungkin 1000 hari lebih.

Continue reading 1000 Hari Pertama yang Penuh Kesan (Bag. 1)

Mendamba Sebuah Taman dekat Rumah

Taman Balai Kota Bandung sekitar tahun 2010

Setiap pagi kalau cuaca cerah, saya selalu mengajak Kiara jalan-jalan. Rutenya tidak pernah jauh, hanya di jalan depan rumah tiga sampai empat kali putaran. Waktunya pun sekitar pukul enam sampai tujuh. Sebab sambil jalan-jalan itu, kami juga menyerap sinar matahari yang masih hangat. Siangan dikit aja cahaya matahari keburu garang.

Continue reading Mendamba Sebuah Taman dekat Rumah

Menyikapi GTM-nya Kiara

Sejak umur enam sampai 10 bulan, Kiara selalu makan dengan lahap. Bubur beras merah, buah, sayur, tempe, tahu, daging, semua masuk perutnya. Kiara baru menolak makan kalau ngantuk atau ingin menyusu. Atau, kalau sedang mengalami masa perkembangan motorik, seperti mau tumbuh gigi atau mau bisa duduk. Tapi setelah itu, dia kembali semangat makan seperti sebelumnya.

Continue reading Menyikapi GTM-nya Kiara

Mengurus Kiara di Antara Mitos dan Fakta

Beberapa waktu lalu, ada sebuah komentar yang masuk ke blog ini. Ada seorang ibu yang memberikan MPASI untuk anaknya sewaktu umur lima bulanan. Setelah diberi MPASI, timbul masalah: anaknya panas, dan setiap kali diberi makan selalu muntah. Ibu itu sendiri memberikan MPASI dini karena saran orang tuanya. Melihat si kecil tampak kelaparan dan sudah pengin makanan, asumsi pun muncul, bahwa anak tersebut sudah waktunya diberi makan.

Continue reading Mengurus Kiara di Antara Mitos dan Fakta