Enak di Mulut, Enak di Perut

Baru-baru ini, kami menjalani sesuatu yang baru: mengubah pola makan. Soalnya selama ini, pola makan kami seenaknya. Makan nasi pakai lauk yang berterigu atau dobel karbo (mi atau kentang dan nasi), makan buah jarang, masak sayur kalau sempat, lahap kalau makan masakan berlemak atau bersantan, menikmati hidangan yang gurih termasuk mi instan.

Perjalanan Menyusui Akira

Tumbuh di perut yang sama, lahir dari rahim yang sama, tidur di pangkuan yang sama, tidak menjamin Kiara dan Akira punya karakter yang sama. Dulu saya kewalahan menghadapi Kiara yang gemar begadang, tidak pernah puas menyusu, kelewat lincah apalagi kalau jalan-jalan di mal, bolak-balik mogok makan. Saya pikir, Kiara tergolong nakal. Namun setelah Akira tumbuh besar, persepsi saya pun berubah. […]

Lain Dulu, Lain Sekarang

Sewaktu mau pulang dari RS setelah melahirkan Akira bulan Juni kemarin, saya mendapat arahan baru tentang cara-cara merawat bayi, yang berbeda dari empat tahun lalu setelah saya melahirkan Kiara.

Horeee… Kiara Punya Adik!

Di postingan sebelumnya saya menyebut nama Akira. Ya, itu adiknya Kiara. Sekarang umurnya mau empat bulan. Tapi saya belum bercerita tentang proses kelahirannya. Ya sudah, sekalian bernostalgia, saya ceritakan saja di sini.

1000 Hari Pertama yang Penuh Kesan (Bag. 1)

Sebentar lagi Kiara ultah kedua. Banyak hal yang harus saya siapkan untuk beribu-ribu hari berikutnya (panjang umur ya, Nak!). Tapi saya tidak mau keburu-buru bertindak untuk hari esok. Menyambut ultah Kiara yang kurang dari tiga minggu lagi, saya malah ingin bernostalgia dengan 1000 hari yang sudah saya lalui bersamanya. Sejak Kiara masih di dalam perut sampai sudah bisa joget-joget seperti […]