Gadis itu tersenyum.
Bukan pada matahari sore.
Bukan pula pada ilalang di sekitarnya.
Gadis itu tersenyum pada langit di belakang matahari.
Pada jingga yang menyebar dan perlahan sirna.
Pada aroma rumput yang menguap ditelan malam.
Pada dunia yang tak mampu kaujamah.