Mendamba Sebuah Taman dekat Rumah

Taman Balai Kota Bandung sekitar tahun 2010

Setiap pagi kalau cuaca cerah, saya selalu mengajak Kiara jalan-jalan. Rutenya tidak pernah jauh, hanya di jalan depan rumah tiga sampai empat kali putaran. Waktunya pun sekitar pukul enam sampai tujuh. Sebab sambil jalan-jalan itu, kami juga menyerap sinar matahari yang masih hangat. Siangan dikit aja cahaya matahari keburu garang.

Lanjutkan membaca

Menyikapi GTM-nya Kiara

Sejak umur enam sampai 10 bulan, Kiara selalu makan dengan lahap. Bubur beras merah, buah, sayur, tempe, tahu, daging, semua masuk perutnya. Kiara baru menolak makan kalau ngantuk atau ingin menyusu. Atau, kalau sedang mengalami masa perkembangan motorik, seperti mau tumbuh gigi atau mau bisa duduk. Tapi setelah itu, dia kembali semangat makan seperti sebelumnya.

Lanjutkan membaca

Huruf

Ketika hendak membuka laci berisi alat-alat tulis, saya mendengar ribut-ribut dari laci mainan. Seilidk punya selidik, keributan itu berasal dari kotak scrabble.

“Aku yang lebih unggul. Posisiku ada di nomor satu. Kamu cuma nomor dua.”

“Jangan sombong kamu, mentang-mentang ada di urutan pertama.”

Ada apa ini? Balap larikah?

Lanjutkan membaca