Tokoh Murid Baru dalam Cerita Anak

Dalam banyak cerita anak, baik novel ataupun film, selalu ada tokoh murid baru. Dalam Laskar Pelangi, contohnya, ada murid baru bernama Flo. Sosok Flo sebetulnya sudah dikenal anak-anak SD Muhammadiyah, namun kehadirannya di sekolah yang sudah mau roboh itu tetap menarik perhatian kesepuluh anak Belitong tersebut. Flo anak orang kaya. Berbanding terbalik dengan siswa-siswi Bu Mus. Tak heran, kedatangan Flo beserta perlengkapan sekolahnya menyedot rasa ingin tahu dan kagum yang besar bagi Ikal cs.

Lalu dalam Totto-chan, dikisahkan bahwa di sekolah yang berbentuk gerbong kereta itu ada murid baru bernama Takahashi, yang berasal dari Osaka. Kepindahan Takahashi ke Tomoe Gakuen yang terletak di Tokyo tenggara membuat Totto-chan dan kawan-kawan terkagum-kagum. Konon, Osaka adalah kota impian, karena itu, Totto-chan dan kawan-kawan banyak bertanya tentang Osaka kepada Takahashi.

Atau dalam Dunia Adin, sebuah novel karya Sundea. Juga ada murid baru di sekolah Adin, namanya Bambang Suharjiwan. Yang mengusik benak Adin bukanlah daerah asal Bambang yakni Jawa, melainkan namanya. Nama Bambang terkesan aneh bagi anak kelas satu SD tersebut, karena nama itu seperti nama bapak-bapak. Oleh Adin, nama Bambang pun diganti menjadi Dodi.

Begitu juga dalam film King, ada murid baru seorang anak perempuan. Namanya saya lupa siapa. Kedatangannya di kampung tempat Guntur dan Raden berdomisili cukup mengejutkan juga karena si kawan baru itu berasal dari kota dan kebule-bulean.

Dalam cerita anak Prancis pun sama. Salah satu buku cerita anak yang pernah saya baca yakni Le petit Nicolas. Diceritakan bahwa Nicolas punya teman baru di sekolah, namanya George Mac Intosh. Dilihat dari namanya, George ini sepertinya berasal dari Inggris. Karena George tidak bisa Bahasa Prancis, bu guru pun menyuruh anak-anak didiknya mengajari kawan baru mereka bahasa Prancis. Tetapi ketika Nicolas dkk mengajak George bicara bahasa Prancis, anak baru itu malah mengeluarkan gumaman-gumaman, yang menurut Nicolas cs, aneh. Dan ketika teman-teman Nicolas mengucapkan kata-kata makian semacam “brengsek” dan “tolol”, George ini dengan mudah meniru mengucapkan kata-kata tersebut.

Ada dua alasan kenapa selalu muncul tokoh murid baru dalam cerita anak. Pertama, fenomena munculnya murid baru benar-benar terjadi dalam kehidupan anak-anak. Ketika saya SD, entah berapa kali ada murid baru di sekolah. Alasan kepindahan mereka klise: orang tua pindah tempat kerja atau pindah rumah.

Kedua, karena murid atau teman baru bisa mewakili sesuatu yang baru. Dalam dunia anak, ada banyak hal yang belum mereka ketahui dan mereka selalu ingin tahu semua itu. Kehadiran orang baru dalam kehidupan mereka seolah sama dengan datangnya wawasan baru. Jika kebetulan datang murid baru di sekolahnya, dia akan merasa punya seseorang untuk bertanya dan bisa menjelaskan kepadanya tentang apa yang selama ini tidak diketahui si anak.

Jika kita menyadari keseharian kita, sesuatu yang baru pasti selalu muncul. Bisa orang, benda, kegiatan, atau apa saja. Jadi, sosok yang baru sebetulnya tidak hanya terjadi dalam dunia anak, tapi juga orang dewasa. Hanya, karena pekerjaan anak-anak adalah bermain dan sekolah, sesuatu yang baru itu pun dimunculkan dalam bentuk teman atau murid baru. Apalagi sekolah merupakan tempat untuk bermain, belajar, dan berinteraksi dengan orang lain.

One thought on “Tokoh Murid Baru dalam Cerita Anak

  1. Selalu ada tokoh ‘murid’ baru disetiap drama.
    Entah itu tokoh utama yang memasuki lingkungan baru, entah tokoh baru yang memasuki lingkingan tokoh utama.
    Sesuatu yang baru mesti bikin penasaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.