Tentang Bukan Manusia

Kumpulan cerpen saya, Bukan Manusia, berisi 10 cerpen dengan tokoh-tokoh yang bukan manusia. Tidak berarti saya bercerita tentang hantu. “Bukan manusia” yang saya maksud di sini adalah benda-benda mati di sekeliling kita.

Ketika SMA, saya suka video klip Blur, Coffee and TV. Di video itu terdapat tokoh Milky, sebuah susu kotak yang mencari majikannya yang kabur dari rumah. Di kemudian hari, Milky menginspirasi saya dan teman-teman saya dalam membuat prakarya untuk tugas sekolah.

Sosok Milky mengendap beberapa lama dalam ingatan saya. Sampai tahun 2009 lalu saya teringat Toy Story dan film-film Pixar lainnya. Saya bukan maniak film. Tidak semua film Pixar saya tonton. Namun ide-ide gila dari Pixar menghidupkan kembali imajinasi saya akan benda-benda mati yang berperilaku seperti manusia. Bahkan mengalami kisah-kisah hebat.

Ditambah, Salamatahari membuat saya berani menulis tentang sesuatu yang berbeda. Walaupun cerita-cerita bertokoh bukan manusia sudah ada sebelumnya. Bisa dibaca cerpen Rumah-rumah-nya Sapardi Djoko Damono atau Penthouse-nya Djenar Maesa Ayu. Bahkan belum lama ini saya menemukan sebuah novel berjudul The Govins yang konon bercerita tentang dunia benda-benda mati.

Lalu mulailah saya mengeksplor lingkungan sekeliling saya, di mana pun saya berada. Saya menemukan bungkus permen dan sandal jepit sebelah di jalan, batu yang mengonggok di halaman, rumah yang tidak terawat karena sering ditinggalkan pemiliknya, selembar uang 50.000 yang berpindah tangan ketika saya membeli baso tahu Hokkie, dan masih banyak lagi.

Tidak semua ide saya jadikan cerita. Beberapa kali saya mengalami writer’s block. Pasalnya, saya tidak bisa hanya mengandalkan imajinasi. Logika juga sangat diperlukan. Kendati saya merasa seperti orang gila juga saat menggarap cerita-cerita tersebut. Bagaimana tidak kalau saya membayangkan ransel bisa bicara?

Akan tetapi, menyenangkan sekali menciptakan sebuah dunia benda mati yang barangkali selama ini kita anggap tidak ada atau mustahil. Dan keasyikkan ini membuat saya menerka-nerka, mungkin seperti inilah yang dirasakan Walt Disney saat menciptakan Mickey Mouse dan tim kreatif Pixar menggarap proyek film mereka.

Saya pun jadi berharap, semoga cerita tentang yang bukan manusia ini tidak hanya sebatas kumcer. Tetapi lebih dari itu. Selain ada novel, juga nanti ada filmnya. Untuk bisa menyamai Pixar mungkin terlalu muluk. Tapi paling tidak, saya sudah membuat sesuatu yang lain dari yang lain.

2 komentar pada “Tentang Bukan Manusia

Tinggalkan Balasan ke Rie Yanti Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.